Teknologi pencatatan transaksi terintegrasi modern atau Blockchain diklaim sebagai teknologi yang secure dan sangat sulit diretas.
Blockchain juga dinilai mampu melindungi privasi data, khususnya bagi perusahaan kecil dan menengah (UKM), di tengah pesatnya industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Oleh karena itu, diciptakan solusi kecerdasan buatan berbasis Blockchain bernama DeepBrain Chain. Solusi ini merupakan platform komputasi AI pertama di dunia yang digerakkan oleh Blockchain.
Ketua Penasihat AI DeepBrain Chain, Jiang HongQuan, mengatakan, DeepBrain Chain menjawab sejumlah kendala industri saat ini seperti masalah optimalisasi dan kekuatan aritmatika kecerdasan buatan yang tidak merata, serta perlindungan privasi data.
“Kami menyoroti masalah keamanan dan privasi data. DeepBrain Chain akan memecahkan permasalahan ini untuk membantu perusahaan AI menghemat hingga 70 persen dari biaya komputasi, sekaligus melindungi privasi data," kata Jiang, yang juga menjabat sebagai Direktur Bosch Mitra Ventura Group, Jerman, dalam keterangannya, Selasa, 26 Juni 2018.
Ia menambahkan, DeepBrain Chain merupakan proyek Blockchain pertama yang bertujuan untuk menjadi platform infrastruktur dasar untuk AI, di mana algoritma, data, dan daya komputasi, membuat aplikasi AI dapat ditemukan di ekosistem ini.
"Saya percaya AI adalah masa depan, dan akan mengubah dunia. Meski AI memiliki nilai lebih, tetapi manusia juga akan mendapat pekerjaan baru karenanya. Jadi, bersama-sama keduanya mendorong perkembangan budaya baru," ungkapnya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "DeepBrain Chain, Solusi yang Diklaim Bisa Lindungi Privasi Data"
Post a Comment